Jumat, 01 Januari 2016

UCAPMU WAKTU ITU...

“aku rindu” ucapmu waktu itu. ingin kuucapkan kalimat yang sama, meski tak aku katakan karena terlanjur dirasuki kecewa. Bisa kusimpulkan bahwa kau sebenarnya tidak sepenuhnya rindu, namun hanya merasa kosong tanpa perhatianku. Begitu lucu, ku tertawa melihat usahamu menjaga perasaanku. Perasaanku tak perlu kau jaga, karena semuanya sudah tak seberdebar dulukala. Kau datang dengan manja dan tanpa rasa bersalah, aku terima. Kau perlu dengan begitu butuh tanpa rasa kaku, aku bantu. Setelahnya, aku melepas bebanmu, kau pergi berlalu. Kembali dengannya mengumbar bahagiamu, dan lupa akan perasaanku.

“kau yang paling membuatku istimewa” ucapmu waktu itu. ingin kuucapkan kalimat yang sama, meski yang kau istimewakan bukan aku. Membuatmu menjadi yang paling istimewa ternyata belum cukup membuatmu sadar dan lebih peka. kamu istimewaku , dia istimewamu.  

“selalulah ada disaat aku butuh”ucapmu waktu itu. ingin kuucapkan kalimat yang sama, meski waktumu buatku tak sepenuhnya selalu ada. Kau milik orang lain, ingat? Karena kau selalu ingat saat kau datang dan butuh perhatian. Aku tersadar perlahan, apakah kau anggap aku hanya sebatas pelarian? Aku luka, entah hatimu untuk siapa.

“Semoga kau bahagia dengan pasanganmu?” ucapmu waktu itu. Ingin kuucapkan kalimat yang sama, meski aku tak ingin menjadi orang munafik yang pura-pura rela, namun nyatanya diam-diam menyimpan luka. Kuanggap perasaanku telah ada di batas harapan, kuanggap usahaku telah sampai di ujung kekecawaan, kuanggap dirimu telah berada di singgasa yang kau inginkan, kuanggap... kalimat yang kau bisikkan waktu itu adalah kata perpisahan. Sangat aku hargai keputusanmu, begitu hargai pilihanmu. Aku tak ingin jadi penggangu, aku tak ingin jadi alasan gelisahmu. Pegang eratlah tangan pasanganmu, buktikan padaku bahwa kau sebetulnya memang bahagia dengan pilihanmu. Meskipun begitu, doa dan kerelaaanku tetap hanya untuk kebahagiaanmu, bukan untuk keutuhan hubunganmu.


Kuhanya bisa menunggu, bukan mengganggu. Karena menuggumu, sudah jadi hoby baruku.

0 komentar:

Posting Komentar